Thursday, 2 July 2015

10 Kebiasaan yang Bisa Bikin Manusia Jadi Bodoh!

Tak dipungkiri, semua manusia ingin menjadi lebih pintar dari hari ke hari. Kecerdasan bahkan juga dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik dalam hidup. Beberapa kegiatan bahkan asupan makanan dikonsumsi manusia untuk meningkatkan kecerdasan sejak kecil. Namun tidak banyak yang tahu bahwa ternyata ada juga kebiasaan sehari-hari yang justru membuat manusia menjadi bodoh.


Anda mungkin tidak menyadarinya, semua tampak normal, dan dianggap biasa-biasa saja. Nah, berikut ini merdeka.com akan menghadirkannya untuk Anda, 10 kebiasaan sehari-hari yang membuat manusia menjadi bodoh!

1.
Menonton Spongebob


Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 lalu adalah tentang perdebatan apakah menonton kartun Spongebob bagi anak-anak dapat mempengaruhi kecerdasan. Hasilnya belum dapat dipastikan secara mutlak, namun beberapa yang sudah melakukan penelitian secara sederhana menunjukkan bahwa anak yang menonton kartun ini akan mengalami krisis mental. Tak hanya itu, tayangan Spongebob juga membuat fungsi eksekutif terganggu.

Dalam penelitian tersebut didapatkan hasil sementara yang mengungkapkan bahwa kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh animasi yang ditampilkan dalam kartun Spongebob. Beberapa peneliti menilai itu dapat menggangu kecerdasan anak dan memiliki efek negatif.

2.
Presentasi dengan PowerPoint


Menurut Angkatan Darat AS, presentasi mempengaruhi kecerdasan manusia untuk sejumlah alasan, salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis. PowerPoint dianggap mengurangi keinginan untuk pemikiran percakapan dan mengganggu kebijakan pengambilan keputusan. Kemungkinan besar, disebabkan oleh PowerPoint yang memang dirancang untuk membuat orang duduk dan mendengarkan informasi yang disajikan melalui slide.

Terkadang orang menggunakan gambar agar lebih menarik, tapi cara ini tidak selalu efektif. Alih-alih mencoba untuk memperhatikan slide, mungkin lebih baik terlibat dalam diskusi. Cara yang diberikan oleh PowerPoint seakan memaksa orang untuk mengiyakan semua yang ditampilkan dalam slide dan sedikit terdapat celah untuk dibuat diskusi dua arah.

3. Rapat

Beberapa orang membenci rapat karena dianggap buang-buang waktu. Saat rapat, Anda akan terjebak dalam situasi berpura-pura memperhatikan rekan kerja atau boss Anda yang menyampaikan sebuah ide. Hal tersebut dapat mengurangi ekspresi cerdas.

Sebuah penelitian di Virginia Tech mengungkapkan bahwa kebiasaan itu banyak terjadi pada perempuan. Situasi sosial lainnya, rapat tidak akan membuat manusia menjadi berwawasan, justru membuat orang yang aktif menjadi dominan dan yang pasif semakin tenggelam. Dari segi pengambilan keputusan, orang aktif maupun pasif akan tetap kalah dengan mereka yang memiliki jabatan. Jadi, rapat sebenarnya kurang bermanfaat jika tidak memiliki SDM yang berkualitas. Cara untuk mengatasi ini mungkin dengan mengurangi jadwal rapat dan lebih pada pertemuan saat makan siang agar lebih santai dan tidak dalam nuansa rapat.

4.
Fluoride

Sebuah studi yang diterbutkan di Environmental Health Perspective oleh Institut Nasional Ilmu Kesehataan Lingkungan mengungkapkan bahwa fluoride dapat membuat manusia bodoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menggosok gigi dengan pasta yang memiliki kadar fluoride tinggi akan semakin memiliki IQ yang rendah.

Perlu Anda ketahui bahwa fluoride sendiri merupakan bahan utama yang terkandung dalam pasta gigi atau beberapa obat kumur. Tidak hanya menyebabkan IQ menjadi rendah, fluoride juga membuat kulit berjerawat dan kelelahan.

5.
Obesitas

Sudah menjadi rahasia umum jika obesitas menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit seperti diabetes tipe 2 dan hipertensi.

Sebuah studi juga menunjukkan bahwa obesitas menurunkan kecerdasan Anda. Dalam studi tahun 2010 lalu di Kent State adalah 100 orang obesitas yang diuji sebelum menjalani operasi penurunan berat badan. Sebelum operasi, mereka memiliki kemampuan memori di bawah rata-rata. Hanya berselang 12 minggu setelah operasi, skor memori mereka cocok dengan kisaran rata-rata untuk orang dewasa.

6.
Garam


Garam memang bermanfaat untuk menambah rasa masakan. Namun terlalu banyak mengonsumsi garam mampu menyebabkan komplikasi kesehatan. Selain memberikan efek mengerikan pada tubuh, juga mampu membahayakan kesehatan otak. Penurunan memori menjadi salah satu akibat dari terlalu banyaknya mengonsumsi garam.

7.
Permen karet

Studi di Cardiff University di Wales mengungkapkan bahwa mengunyah permen karet dapat membahayakan kecerdasan Anda. Penelitian ini menetapkan bahwa permen karet memiliki afek negatif pada memori jangka pendek.

Diperkirakan, gula atau pemanis buatan sangat berkontribusi di sini. Jika Anda ingin menjaga kemampuan kognitif, maka sebisa mungkin jauhi permen karet.

8.
Menonton reality show


Todak ada yang membantah bahwa reality show memiliki rating televisi yang cukup tinggi, bahkan di sebagian besar negara di seluruh dunia. Banyak orang percaya bahwa itu adalah sebuah situasi tanpa setting, tanpa skrip, murni nyata, dan mampu mengontrol emosi siapa saja yang melihatnya. Kenyataan tidaklah seperti itu.

Oke, terlepas dari murni atau tidaknya reality show, kecanduan acara ini bisa mengurangi kecerdasan Anda, percaya atau tidak. Sebuah studi yang dilakukan di Austria mengungkapkan bahwa orang yang kecanduan reality show tes IQ-nya lebih rendah ketimbang mereka yang tidak menyukai acara tersebut. Ini adalah bukti bahwa Anda menjadi bodoh setelah menonton reality show.

9.
Gula

Makanan manis yang mengandung gula berlebih di dalamnya mampu merugikan kesehatan Anda. Selain mendukung pertumbuhan sel kanker, gula juga memiliki efek merugikan yaitu menurunkan fungsi otak dan memori Anda.

10. Multitasking


Mencoba untuk melakukan terlalu banyak hal dalam satu waktu benar-bena rakan membuat Anda menjadi bodoh. Sementara banyak orang menyelasaikan beberapa tugas dengan cepat dengan cara multitasking. Menurut studi Stanford University menunjukkan bahwa orang yang multitasking anakn terus menerus dibanjiri dengan aliran informasii eletronik, biasanya melalui telepon, komputer atau tablet.

Orang-orang semacam ini mudah pergi dari satu tugas ke tugas lain tanpa menyelesaikan satu tugas atau kegiatan. Mereka cenderung tidak memerhatikan waktu, dan bahkan saat tugas selesai akan kehilangan beberapa detail yang sebenarnya harus dikerjakan, sehingga mereka harus meneliti ulang akhirnya.

Cukup sekian artikel kali ini, Semoga bermanfaat bagi anda yang membaca.

Terimakasih atas kunjungannya, kunjungi terus blog ini karena selalu ada hal baru yang menarik.


Untuk mengikuti kami di Facebook, Klik dan Like/Follow kami Disini

No comments :

Post a Comment