KATA
PENGANTAR
Pertama, mari kita panjatkan puji
syukur atas kehadirat Allah yang telah melancarkan jalannya proses penyusunan
makalah tentang Analisis Lingkungan Eksternal. Yang kedua kami ucapkan terima
kasih kepada Ibu Dra. Sri Nuring Rahayu, M.Si selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategi dan Kebijakan
Bisnis yang telah banyak membimbing kami.
Kami berharap makalah ini akan
memberi manfaaat kepada pembaca dengan tujuan agar pembaca memahami bagian dari
materi ekonomi mikro.
Kami memohon maaf apabila dalam penyusunan karya ilmiah kami
masih memiliki banyak kekurangan. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Malang,
5 Maret 2016
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Setiap
perusahaan memiliki llingkungan eksternal maupun internal, di mana keduanya
saling berpengaruh satu sama lain dalam penentuan kebijakan strategi
perusahaan. Lingkungan internal berkaitan dengan lingkungan yang berada di
dalam perusahaan, sedangkan lingkungan eksternal perusahaan berada di luar
perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan
eksternal jauh dan lingkungan eksternal dekat.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana klasifikasi lingkungan eksternal?
2.
Apa yang dimaksud dengan lingkungan umum ?
3.
Apa yang dimaksud dengan lingkungan industri?
1.3.
Tujuan
1.
Mengetahui klasifikasi lingkungan eksternal.
2.
Mengetahui definisi lingkungan umum.
3.
Mengetahui definisi atau penjabaran lingkungan industri.
DAFTAR
ISI
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Klasifikasi Lingkungan Eksternal
Pemahaman
perusahaan akan lingkungan eksternalnya dicocokkan dengan pengetahuannya akan
lingkungan internalnya. Pencocokan kedua lingkungan ini merupakan dasar dari
kebutuhan perusahaan untuk membentuk tujuan strategisnya, dan untuk mengambil
tindakan-tindakan strategis dalam usahanya mencapai daya saing strategis dan
laba di atas rata-rata.
Perusahaan
berusaha untuk memahami lingkungan eksternal dengan mendapatkan informasi
tentang para pesaing, pelanggan, dan stakeholders pihak lain. Secara khusus,
perusahaan mencari untuk mendapatkan informasi yang membangun basis pengetahuan
dan kapabilitas mereka sendiri. Perusahaan-perusahaan mungkin berusaha untuk
meniru kapabilitas para pesaing yang mampu atau bahkan dari
perusahaan-perusahaan yang berhasil dari industri lain, atau mungkin membangun
pengetahuan dan kapabilitas baru mereka untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif. Dengan berdasarkan informasi, pengetahuan dan kapabilitasnya yang
baru, perusahaan dapat mengambil tindakan-tindakan utuk membendung
pengaruh-pengaruh lingkungan eksternal atau membangun relasi dengan stake
holders di dalam lingkungan mereka. Untuk membangun pengetahuan dan kapabilitas
mereka dan untuk mengambil tindakan yang mampu membendung atau membangun
jembatan ke stake holders eksternal, organisasi harus dengan efektif
menganalisis lingkungan eksternalnya.
Lingkungan
eksternal sebuah organisasi atau perusahaan sangat luas dan memiliki berbagai
faktor yang turut mendukung. Sehingga sangat tidak mungkin seorang ahli strategi
hanya mempelajari sebagian kecilnya saja. Karena, jika tidak mempelajari secara
keseluruhan maka pembuatan strategi tidak akan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Lingkungan eksternal diklasifikasikan menjadi dua yaitu lingkungan
umum dan lingkungan industri.
Analisis
lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman
adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha
perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya
saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinu untuk melakukan analisis
lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan
(monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
•
Pemindaian
Melalui
pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan
potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang
t erjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi
perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
Selain itu, aktivitas pemindaian harus disatukan dengan konteks organisasi,
suatu sistem pemindaian dirancang untuk lingkungan yang tidak stabil tidak akan
cocok bagi perusahaan yang berada dalam lingkungan stabil.
•
Pengawasan
Melalui
pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui
pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah
kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang
berbeda.
•
Peramalan
Pemindaian
dan pengawasan berkaitan dengan peristiwa dalam lingkungan umum pada suatu
waktu. Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak
tentang apa yang mungkin terjadi, dan
seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui
pemindaian dan pengawasan.
•
Penilaian
Tujuan
penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari
perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis
suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk
menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian
perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui
relevansi kompetitiifnya.
2.2. Lingkungan Umum
Lingkungan
umum adalah suatu lingkungan dalam
lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang
lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan
terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan umum dapat juga diartikan
sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi
suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya. Elemen-elemen
tersebut dikelompokkan ke dalam enam segmen lingkungan yaitu demografis,
ekonomi, politik/hukum, sosiokultural, teknologi, dan global. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak
implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Secara lebih lanjut
lingkungan umum/eksternal terbagi menjadi dua pokok bagian yaitu lingkungan
eksternal jauh dan lingkungan eksternal dekat.
2.2.1.
Lingkungan Eksternal Jauh
Dikatakan
jauh karena faktor-faktor eksternal tersebut bersumber dari luar organisasi dan
biasanya timbul terlepas dari situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan
yang bersangkutan. Akan tetapi mempunyai dampak pada proses manajerial dan
operasional dalam organisasi (perusahaan). Faktor-faktor tersebut antara lain
adalah:
a) Ekonomi
Kesehatan
perekonomian suatu bangsa mempengaruhi kinerja perusahaan individual dan
industri. Karena hal ini, perusahaan mempelajari lingkungan ekonomi untuk
mengidentifikasi perubahan, trend, dan implikasi strategisnya.
Faktor
ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan
beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif
berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategiknya setiap perusahaan harus
mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi
industrinya. Baik di tingkat nasional maupun internasional, perusahaan harus
mempertimbangkan ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang
dapat dibelanjakan (disposable income), serta kecenderungan belanja masyarakat.
Suku bunga primer, laju inflasi, serta kecenderungan pertumbuhan PNB merupakan
faktor-faktor ekonomi lain yang harus pula dipertimbangkan.
Sampai
akhir-akhi ini, dampak potensial kekuatan ekonomi internasional tampaknya
sangat terbatas dan banyak diabaikan. Tetapi munculnya pialang-pialang
internasional baru yang tangguh telah mengubah fokus ramalan lingkungan
ekonomi. Beberapa di antara kekuatan ini adalah Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE,
atau Pasar Bersama), OPEC, dan koalisi negara-negara berkembang.
b) Sosial
Segmen
sosial berkaitan dengan sikap-sikap dan nilai kultural suatu masyarakat. Karena
sikap dan nilai-nilai membentuk pondasi suatu masyarakat, mereka sering kali
turut mendorong kondisi-kondisi dan perubahan-perubahan demografis, ekonomi,
politik dan hukum, dan teknologi.
Faktor
sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap,
opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan ekstern perusahaan, yang
berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan
etnik. Jika sikap sosial berubah, berubah pulalah permintaan akan berbagai
jenis pakaian, buku, kegiatan waktu senggang dan sebagainya. Seperti
kekuatan-kekuatan lain di lingkungan eksternal jauh, kekuatan sosial bersifat
dinamik, dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan mereka melalui pengendalian dan penyesuaian diri
terhadap faktor-faktor lingkungan.
Salah
satu perubahan sosial paling menonjol di tahun-tahun terakhir ini adalah
masuknya sejumlah besar kaum wanita ke dalam pasar tenaga kerja. Ini tidak
hanya mempengaruhi kebijakan perekrutan dan kompensasi serta kapabilitas sumber
daya dari para penyedia lapangan kerja, melainkan juga telah menciptakan atau
sangat memperbesar permintaan akan beragam produk dan jasa yang dibutuhkan
karena ketiadaan kaum wanita di rumah. Perusahaan yang mengantisipasi atau
bereaksi secara tepat terhadap perubahan sosial ini menawarkan produk dan jasa
seperti makanan yang praktis, oven microwave, serta pusat penitipan anak.
Perubahan
sosial lain yang juga menonjol adalah meningkatnya perhatian konsumen dan
karyawan terhadap masalah kualitas hidup. Bukti dari perubahan ini tampak pada
negosiasi kontrak yang dibuat akhir-akhir ini. Selain tuntutan tradisional
berupa kenaikan gaji, karyawan juga menuntut fasilitas-fasilitas lain seperti
cuti, jam kerja fleksibel atau empat hari kerja seminggu, uang ncuti, serta
kesempatan untuk mengikuti pelatihan lanjut.
c) Politik
dan Hukum
Segmen
politik dan hukum adalah suatu arena di mana organisasi dan kelompok-kelompok
yang berkepentingan bersaing untuk sumber daya yang diinginkan, dan terdapat
pengawasan terhadap badan-badan hukum dan undang-undang yang mengatur interaksi
di antara bangsa-bangsa. Pada dasarnya segmen ini mewakili bagaimana
organisasi-organisasi mencoba untuk mempengaruhi pemerintahan dan bagaimana
pemerintahan mempengaruhi mereka. Mengalami perubahan yang terus menerus,
segmen ini mempengaruhi hakikat persaingan. Karena itu, perusahaan harus dengan
hati-hati menganalisis administrasi baru dari kebijakan-kebijakan dan filosofi
yang berkaitan dengan bisnis.
Arah
dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan bagi para manajer
dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan
parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala politik
dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil,
undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan
tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif, dan banyak lagi
tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum,
dan lingkungan. Karena undang-undang dan peraturan demikian biasanya bersifat
membatasi, mereka cenderung mengurangi potensi laba perusahaan. Tetapi,
beberapa tindakan politik dirancang untuk melindungi dan memberi manfaat bagi
perusahaan. Tindakan demikian meliputi undang-undang paten, subsidi pemerintah,
dan hibah dana riset produk. Jadi, faktor politik dapat membatasi maupun
bermanfaat bagi perusahaan yang terkena.
Kegiatan
politik juga mempunyai dampak besar atas dua fungsi pemerintah yang
mempengaruhi lingkungan jauh perusahaan, yaitu:
Fungsi
pemasok. Keputusan pemerintah mengenai aksesbilitas usaha swasta ke sumber daya
alam dan cadangan nasional hasil pertanian milik pemerintah akan sangat
mempengaruhi kelayakan strategi perusahaan tertentu.
Fungsi
pelanggan. Kebutuhan pemerintah akan produk dan jasa dapat menciptakan,
mempertahankan, memperkuat, atau meniadakan banyak peluang pasar.
d) Teknologi
Segmen
teknologi memiliki ruang lingkup yang beragam dan pervasif, perubahan teknologi
mempengaruhi banyak unsur dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh mereka timbul
terutama melalui produk-produk, proses-proses, dan materi baru. Segmen
teknologi meliputi institusi-institusi dan aktivitas-aktivitas yang terlibat
dalam menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkan pengetahuan itu ke output,
produk, proses, dan materi-materi baru.
Dengan
adanya perubahan teknologi yang cepat, menjadi penting bagi perusahaan untuk
mempelajari segmen teknologi dengan cepat dan menyeluruh. Pentingnya usaha-usaha
itu ditunjukkan dengan penemuan bahwa perusahaan yang lebih awal mengadopsi
teknologi baru seringkali mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi dan
menghasilkan laba yang lebih tinggi pula. Para eksekutif harus memverifikasi
bahwa perusahaan mereka secara kontinu memindai lingkungan eksternal untuk
mengidentifikasi pengganti potensial dari teknologi yang saat ini sedang
digunakan, juga melihat sejauh mana perusahaan dapat mengambil manfaat dari
teknologi-teknologi baru.
Untuk
menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai
perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi
yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru, penyempurnaan
produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran.
Terobosan
teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatik atas lingkungan
perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar dan produk baru yang canggih atau
dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi. Jadi, semua perusahaan, dan
utamanya mereka yang berada dalam industri yang belum stabil harus berusaha
keras untuk memahami baik kemajuan teknologi yang ada maupun teknologi masa
depan yang mungkin mempengaruhi produk dan jasa mereka. Ilmu semu yang mencoba
meramalkan kemajuan dan memperkirakan dampaknya terhadap operasi suatu
organisasi dikenal sebagai peramalan teknologi.
Peramalan
teknologi dapat membantu melindungi dan meningkatkan kemampu-labaan perusahaan
yang berada dalam industri yang sedang tumbuh. Peramalan ini menyadarkan para
manajer stategik akan adanya tantangan dan peluang yang menjanjikan. Kunci
peramalan kemajuan teknologi yang bermanfaat terletak pada perdugaan yang
akurat mengenai kemampuan teknologi masa depan dan dampaknya yang mungkin.
Analisis menyeluruh mengenai dampak perubahan teknologi meliputi telaah dampak
yang diharapkan dari teknologi baru terhadap lingkungan jauh, terhadap situasi
persaingan bisnis, dan terhadap antarmuka bisnis masyarakat. Di tahun-tahun
terakhir, peramalan di bidang terakhir ini telah mendapatkan perhatian khusus.
Sebagai contoh, sebagai akibat dari meningkatnya perhatian kepada lingkungan,
perusahaan harus secara cermat menyelidiki dampak yang mungkin dari kemajuan
teknologi terhadap faktor-faktor yang menentukan kualitas kehidupan, seperti
ekologi dan keselamatan masyarakat.
e) Demografi
Segmen
demografis berkaitan dengan ukuran populasi, struktur usia, distribusi
geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan. Perusahaan menganalisis
segmen-segmen demografis dengan basis global bukan hanya dengan basis domestik.
f) Global
Segmen
global meliputi pasar global baru yang relevan, pasar global yang sedang
berubah, peristiwa-peristiwa politik internasional yang penting, dan
karakteristik kultural dan institusional yang menentukan pasar global.
g) Ekologi
Faktor
yang paling penting dalam lingkungan jauh adalah hubungan timbal balik antara
perusahaan dan ekologi. Istilah Ekologi mengacu pada hubungan antara manusia
dan makhluk hidup lainnya serta air, udara, dan tanah. Ancaman terhadap ekologi
yang mendukung kehidupan manusia, yang tertutama disebabkan oleh aktivitas
manusia dalam komunitas industri secara umum disebut polusi. Perhatian spesifik
mencakup pemanasan global, hilangnya habitat dan keberagaman biologi serta
polusi air, udara ,dan tanah.
Sebagaimana penyumbang utama
terhadap polusi ekologi, saat ini perusahaan-perusahaan dianggap bertanggung
jawab untuk menghilangkan racun yang dihasilkan dari proses manufakturingnya
dan membersihkan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan sebelumnya. Manajer
semakin diwajibkan oleh pemerintah atau diharapkan oleh publik untuk
mempertimbangkan keprihatinan ekologis dalam pengambilan keputusan. Peraturan
lingkungan hidup mempengaruhi strategi perusahaan di seluruh dunia. Banyak
perusahaan mengkhawatirkan konsekuensi dari undang-undang lingkungan hidup yang
mahal dan sangat membatasi. Akan tetapi, beberapa produsen memandang
pengendalian baru ini sebagai peluang, menangkap pasar dengan produk yang
membantu pelanggan untuk memenuhi standar hukumnya sendiri. Produsen lain
berpendapat bahwa biaya yang dihabiskan untuk lingkungan hidup menghambat
pertumbuhan dan produktivitas operasinya.
Manfaat
Eko-Efisiensi
Banyak perusahaan besar di dunia
menyadari bahwa aktivitas bisnis tidak lagi dapat mengabaiksn masalah
lingkungan. Setiap aktivitas terkait dengan ribuan transaksi lain serta dampak
lingkungannya. Meningkatnya peraturan pemerintah dan keprihatinan pelanggan
berkaitan dengan lingkungan, implementasi kebijakan lingkungan telah menjadi
suatu keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, sasaran perusahaan yang rasional
yaitu membatasi dampak perusahaan tersebut terhadap ligkungan, sehingga
memastikan adanya manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan komunitas.
Mengabaikan tanggung jawab ini berarti memusnahkan perusahaan dan ekosistem
manusia.
Menetapkan
prioritas, mengembangkan standar perusahaan, mengendalikan akuisisi dan
pengunaan properti untuk melindungi habitat, menerapkan aktivitas hemat energi,
dan mendesain ulang produk (misalnya memiinimalkan kemasan) merupakan beberapa
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperkuat startegi
eko-efisien. Salah satu langkah terpenting yang dapat diambil perusahaan untuk
mencapai posisi kompetitif terkait strategi eko-efisien adalah sepenuhnya
mengapitalisasi perkembangan teknologi sebagai metode untuk memperoleh
efisiensi.
Terdapat
4 karakteristik utama dari perusahaan eko-efisien:
1. Perusahaan yang eko-efisien harus
proaktif, bukan reaktif. Kebijakan dibuat dan didorong oleh perusahaan untuk
kepentingan sendiri dan kepentingan pelanggannya sendiri dan kepentingan
pelanggannya, bukan karena dipaksa oleh satu atau beberapa kekuatan eksternal.
2. Eko-efisien harus dirancang, bukan
ditambahkan. Karakteristik ini mengimplikasikan bahwa optimisasi eko-efisiensi
membutuhkan setiap upaya perusahaan berkaitan dengan produk dan proses utuk
mengintegrasikan strategi.
3. Fleksibiltas adalah suatu keharusan dalam
implementasi strategi yang eko-efisien. Inovasi teknologi dan evolusi pasar
harus selalu diperhatikan.
4. Eko-efisien bersifat menyeluruh, tidak
sporadis. pada lingkungan bisnis global yang modern, usaha yang dilakukan tidak
hanya harus bersifat lintas sektor industri, melainkan juga bersifat lintas
batas nasional dan budaya.
2.2.2. Lingkungan
Eksternal Dekat
Lingkungan
eksternal dekat memiliki dampak langsung pada operasionalisasi berbagai
strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan baik dari suasana kompetitif,
peluang, khususnya perolehan sumber dana. Bedanya dengan lingkungan eksternal
jauh adalah faktor-faktor lingkungan eksternal dekat pada umumnya dapat
dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh organisasi/perusahaan yang
bersangkutan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1) Kedudukan kompetitif perusahaan.
Dalam
kondisi dan iklim persaingan suatu perusahaan perlu melakukan analisis terhadap
kedudukannya baik dari segi kelemahan, keunggulan perusahaan sendiri maupun
perusahaan saingan. Dengan mengetahui kedudukannya para perumus strategi
diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang memungkinkan memanfaatkan
peluang yang timbul dalam kondisi yang dihadapi.
2) Profil para pelanggan.
Suatu
perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa berupaya menghasilkan produk yang
diminati oleh sekelompok masyarakat. Tetapi karena faktor-faktor tertentu,
minat masyarakat berbeda dari yang dipikirkan perusahaan. oleh sebab itu
perusahaan harus mengetahui dan mempelajari faktor penyebabnya. Faktor-faktor
tersebut seperti Geografi (letak wilayah), Demografi (struktur sosial), dan Psikografi (kejiwaan pelanggan).
3) Perilaku pembeli
Manusia
sebagai pembeli produk terttentu pasti menggunakan berbagai pertimbangan dalam
membeli atau tidak membeli produk tertentu. Baik dari segi harga, manfaat
barang, kualitas, mutu dan pelayanan yang ditawarkan produsen. Yang jelas
perilaku pembeli tidak pernah konsisten sehingga profil para pembeli dan calon
pembeli perlu dikenali dengan baik.
4) Faktor pemasok
Posisi
pemasok ini perlu dikenali dengan baik karena banyak mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan satu sektor produksi, khususnya sektor dimana satu perusahaan
itu bergerak. Pemasok ini bukan hanya berkaitan kepada bahan mentah tetapi juga
dengan peralatan, pelayanan dan dukungan finansial. Apabila perusahaan tersebut
memelihara keserasiannya maka sebagai usahawan akan mendapatkan kemudahan untuk
memenuhi kebutuhannya.
5) Faktor penyandang dana
Secara
penglihatan dasar suatu perusahaan atau organisasi tidak akan berdiri dan
berkembang apabila perusahaan tersebut tidak memiliki pihak-pihak yang
memberikan dana secara berkesinambungan. Apabila dana yang masuk ke dalam
perusahaan terhambat maka akan menyebabkan proses kegiatan produksi terhenti.
Untuk menghindari hal itu terjadi maka suatu perusahaan harus memiliki cara yang
tepat agar dana yang ada di dalam perusahaan tersebut stabil.
6) Situasi pasaran kerja sebagai faktor
lingkungan.
Sumber
daya manusia merupakan unsur terpenting dan paling menentukan dalam berhasil
tidaknya suatu organisasi/perusahaan. betapapun pentingnya perhatian yang harus
diberikan kepada unsur lain seperti modal, peralatan, mesin, metode kerja,
bahan mentah, dan bahan baku perhatian terbesar tetap harus diberikan kepada
unsur manusia. Semua proses manajemen sumber daya manusia harus ditempuh secara
benar dan tepat yang kesemuannya berangkat dari pengakuan dan penghargaan atas
harkat dan martabat manusia. Manajemen sumber daya manusia menyangkut
perencanaan ketenagakerjaan, penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi
manusia, rekrutmen, seleksi, orientasi dan penempatan, sistem imbalan,
pendidikan dan pelatihan, perencanaan dan pengembangan karier, pemutusan
hubungan kerja, pemeliharaan hubungan industrial dan pemensiunan.
7) Peramalan Lingkungan
Perkembangan
dan pertumbuhan dalam lingkungan bisnis tidak dapat ditebak dengan mudah
terkadang naik, terkadang turun. Sehingga para ahli strategi harus benar-benar
bisa membaca pergerakan ekonomi pada saat itu dan dimasa yang akan datang.
Apabila salah dan tidak memiliki strategi cadangan maka, perusahaan yang
dipegangnya tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
Dengan
kata lain, Lingkungan umum adalah sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat
yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang
ada di dalamnya. Salah satu tujuan menganalisis lingkungan umum adalah untuk
mengidentifikasi perubahan-perubahan signifikan yang harus diantisipasi dan
trend-trend di antara elemen-elemen eksternal.
2.3.
Lingkungan Industri
Lingkungan
industri memiliki pengaruh yang lebih langsung terhadap daya saing strategis
dan laba di atas rata-rata. Intensitas persaingan industri dan potensi laba
industri (diukur dengan laba jangka panjang dari modal yang diinvestasikan)
merupakan fungsi dari lima kekuatan kompetitif yaitu ancaman yang datang dari
peserta bisnis baru, suplier, pembeli, produk subtitusi, dan intensitas
persaingan di antara para pesaing.
Model
lima kekuatan dalam persaingan memperluas wilayah analisis persaingan. Secara
historis, ketika mempelajari lingkungan persaingan, perusahaan berkonsentrasi
pada perusahaan-perusahaan yang secara langsung bersaing dengan mereka. Akan
tetapi, persaingan pada masa sekarang dilihat sebagai sebuah pengelompokan
berbagai cara alternatif bagi para pelanggan utuk mendapatkan nilai yang mereka
inginkan, dan bukannya sebagai perang diantara pesaing-pesaing langsung.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
3.2.
Saran
DAFTAR
RUJUKAN
Hitt,
Michael A., Ireland, R. Duane. & Hoskisson, Robert E. 2001. Manajemen Strategis Daya Saing dan
Globalisasi. Jakarta: Salemba Empat
diakses
4 Maret 2016, Pukul 7.00 WIB.
Pearce
II, John A. 1997. Manajemen Strategik
Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Binarupa Aksara
No comments :
Post a Comment