1.
Analisis Pekerjaan (Job Analysis)
Analisis
pekerjaan (job analysis) perlu dilakukan agar dapat mendesain organisasi serta
menetapakan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan.
Analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang
harus dikerjakan , bagaimana mengerjakannya dan mengapa pekerjaan itu harus
dikerjakan.
Analsis
pekerjaan akan memberikan informasi mengenai uraian pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan dan evaluasi pekerjaan, bahkan dapat memperkirakan pengayaan atau
perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan pada masa yang akan datang.
Analisis
pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan dalam sebuah perusahaan agar tujuan dapat tercapai.
Nilai
pekerjaan, baik bagi individu maupun organisasi adalah sebagai berikut :
1).
Bagi individu
- Mempengaruhi dan menentukan standar kehidupan
serta menggambarkan status sosial ekonomi.
- Semakin besar penghasilan seseorang semakin terbuka peluang
memenuhi kebutuhan secara berkualitas dan memuaskan.
2). Bagi organisasi
- Wahana
perwujudan eksistensi dan pencapaian tujuannya
- Pekerjaan yang dilaksanakan secara produktif dan berkualitas yang
mampu menghasilkan produk dan pelayanan yang berkualitas.
Analisis jabatan atau pekerjaan
dapat dibedakan ke dalam empat jenis sebagai berikut :
1) Job analysis for personnel specifications,
yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menentukan syarat mental yang dibutuhkan
dari seorang calon pekerja agar dapat sukses dalam memangku suatu jabatan
tertentu.
2) Job analysis for training purpose, yaitu
kegiatan yang bertujuan untuk menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam mengajarkan sesuatu pekerjaan kepada tenaga kerja baru (untuk keperluan
pendidikan dan latihan).
3) Job analysis for setting rates, yaitu
kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai masing-masing jabatan dalam
suatu organisasi atau perusahaan sehingga dapat ditentukan tingkat upah secara
adil.
4) Job analysis fo method improvements, yaitu
kegiatan yang bertujuan untuk mempermudah cara bekerja bagi tenaga kerja pada
suatu jabatan atau jenis pekerjaan tertentu.
Pengertian analisis pekerjaan
berbeda denngan motion study (studi gerak). Analisis pekerjaan menganalisis
pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan, agar tujuan
tercapai. Sedangkan studi gerak mempelajari gerakan-gerakan yang paling efisien
dan efektif untuk melakukan suatu pekerjaan.
TABEL 3.1
PERBEDAAN JOB ANALYSIS DENGAN MOTION
STUDY
Perbedaan
|
Job Analysis
|
Motion study
|
1.
Tujuan
2.
Ruang Lingkup
3.
Tingkat ketelitian
4.
Organisasi
5.
Teknik
6.
Kegunaan
|
- Memberikan
gambaran terhadap sesuatu jabatan
- Menyeluruh,
mencakup tugas, tang-gung jawab
- Kurang
teliti
- dilakukan
oleh bagian personalia
- Observasi,
wawancara, kuesioner
-
Perekrutan, latihan, pengupahan
|
- Mengubah dan mem- perbaiki metode kerja
- Mengubah dan mem-perbaiki gerakan-gerak- an
- Sangat teliti
- Dilakukan oleh Industrial engineers
- Observasi, fotografi, stopwatch
- Memperbaiki metode dan standarisasi
|
a. Tantangan yang
dihadapi organisasi
Agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara efisien dan
produktif, maka setiap organisasi akan menghadapi dua tantangan berikut :
1).
Perubahan lingkungan yang cepat diiringi dengan meningkatnya kualitas keinginan
dan kebutuhan konsumen. Salah satu perubahan cepat adalah perkembangan dan
kemajuan teknologi, keinginan dan kebutuhan konsumen yang berkembang secara
dinamis.
2) Masalah
deregulasi diiringi dengan meningkatnya kompetisi antar organisasi. Perubahan
itu mengharuskan organisasi menyesuaikan kegiatan operasional organisasi.
Perbaikan, penyempurnaan dan pergantian rencana strategi organisasi berakibat
terjadinya dinamika pekerjaan.
Untuk
menghadapi tantangan yang tidak ringan, setiap organisasi harus mengantisipasi
dengan kegiatan antara lain :
- Terus
menerus mendesain kembali perencanaan organisasinya.
- Mendesain kembali prinsip fundamental jabatan
atau pekerjaan.
- Menambah dan meningkatkan kemampuan kerja
SDMnya.
b.
Manfaat Analisis Pekerjaan
Dari uraian di atas dapat
dikemukakan bahwa analisis pekerjaan dapat menghasilkan informasi yang
menyeluruh tentang tugas-tugas yang dilaksanakan oleh seorang pekerja berikut
pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam sebuah organisasi dan persyaratan yang
diperlukan agar dapat mengerjakan pekerjaan tersebut. Ringkasan menyeluruh
mengenai persyaratan pekerjaan disebut uraian pekerjaan ( job description).
Sedangkan ringkasan menyeluruh mengenai kualifikasi pekerja disebut spesifikasi
pekerjaan (job specification). Dengan kata lain, analisis pekerjaan dapat
digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan uraian pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan.
Analisis pekerjaan juga bermanfaat
dalam memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan,
konteks pekerjaan, persyaratan personalia (personnel requirement), perilaku
manusia dan alat-alat yang akan dipergunakan.
c. Langkah-Langkah Analisis Pekerjaan
Proses dalam menganalisis pekerjaan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menentukan
penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan, artinya juru analis harus
mengetahui secara jelas apa kegunanaan hasil informasi anallisis pekerjaannya.
Karena hasilnya akan digunakan untuk menentukan jenis data yang akan
dikumpulkan dan teknik pengumpulan datanya. Informasi hasil analisis pekerjaan
akan dipergunakan untuk menetapkan job description, job specification, dan job
evaluation dalam pengadaan pegawai.
2) Mengumpulkan
informasi tentang latar belakang, artinya juru analis harus mengumpulkan dan
mengkualifikasikan data, meninjau informasi latar belakang (bagan organisasi,
bagan proses dan uraian pekerjaan). Pengumpulan data dilakukan dengan metode penelitian
deskriptif analisis, survey, sensus dan sampel. Sedangkan teknik pengumpulan
data dapat dengan cara wawancara, observasi,dan kuesioner. Data yang terkumpul
dikualifikasikan, dianalisis dan diaplikasikan kepada masa depan.
3) Menyeleksi
orang yang akan diserahi jabatan yang akan dianalisi, artinya juru analis harus
memilih beberapa orang yang akan diserahi jabatan untuk dianalisi. Hal ini
perlu dilakukan untuk menghemat biaya dan waktu jika banyak pekerjaan yang akan
dianalisis.
4) Mengumpulkan
informasi analisis pekerjaan, artinya juru analis kemudian mengadakan analisis
pekerjaan secara actual dengan menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan,
perilaku karyawan yang diuperlukan, kondisi kerja dan syarat-syarat personel
yang akan melaksanakan pekerajaan.
5) Meninjau
informasi tentang pihak-pihak yang berkepentingan, artinya juru analis
menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi hendaknya
diverifikasi dengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan
langsung karyawan bersangkutan, sehingga akan membantu untuk menentukan
kebenarannya dan melengkapi secara faktual serta dapat dipahami dengan mudah
oleh semua pihak yang berkepentingan.
6) Menyusun
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, artinya juru analis kemudian
menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan dan evaluasi pekerjaan.
7) Meramalkan
dan meperhitungkan perkembangan perusahaan, artinya juru analis juga harus
memperhitungkan perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, apakah
untuk masa depan diperlukan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan dan
penyederhanaan pekerjaan dalam organisasi atau perusahaan. Hal sangat perlu
karena untuk memperhitungkan.kemampuan karyawan untuk masa kini dan masa depan
agar mereka tetap dapat melaksanakan pekerjaannya walaupaun ada reorganisasi
perusahaan.
d. Kegunaan Informasi Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan selain menghasilkan
job description, job specification dan job evaluation juga sangat berguna untuk
hal-hal sebagai berikut :
1) Perekrutan dan seleksi (recruitment and
selection)
Analisis pekerjaan memberikan informasi
tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat pekerjaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan. Isi spesifikasi dipergunakan sebagai dasar seleksi
untuk memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.
2) Kompensasi (Compensation)
Informasi analisis pekerjaan memberikan
pemahaman yang jelas tentang latar belakang (pendidikan ,usia, pengalaman dan
lain-lain) orang yang akan menduduki jabatan itu, sehingga perusahaan dapat menentukan
gajinya.
3) Evaluasi Jabatan
Informasi analisis pekerjaan memberikan
pemahaman yang jelas mengenai berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya resiko
yang dihadapi pekerja, sulit/mudahnya mendapatkan personil. Dengan demikian,
perusahaan dapat menetapkan gaji pada posisi jabatan tersebut.
4) Penilaian Prestasi Kerja (Performance
Appraisal)
Penilaian prestasi kerja merupakan upaya
membandingkan prestasi aktual pegawai dengan prestasi kerja yang diharapkan
darinya. Untuk menentukan apakah suatu pekerjaan bisa dikerjakan atau
diselesaikan dengan baik maka uraian pekerjaan akan sangat membantu dalam
penentuan sasaran pekerjaannya.
5) Latihan (Trainning)
Informasi analisis pekerjaan digunakan
untuk merangsang program latihan dan pengembangan. Uraian pekerjaan,
perlengkapan dan jenis ketrampilan pekerjaan digunakan bahan pembantu dalam
pengembangan program;program latihan.
6) Promosi dan Pemindahan
Informasi analisis pekerjaan akan
digunakan untuk membantu menentukan promosi ataupun pemindahan karyawan.
7) Organisasi
Informasi jabatan yang diperoleh dari
analisis pekerjaan seringkali memberikan petunjuk bahwa organisasi yang ada
perlu diperbaiki.
8) Pemerkayaan Pekerjaan (Job Enrichment)
Informasi analisis pekerjaan dapat
dipergunakan untuk memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu.
9) Penyederhanaan Pekerjaan (Work
Simplification)
Informasi analisis pekerjaan digunakan
juga untuk menyederhanakan atau spesialisasi pekerjaan . Dengan perkembangan
perusahaan dan spesifikasi yang mendalam mengakibatkan pekerjaa-pekerjaan yang
harus dilakukan dalam suatu jabatan semakin terspesialisasi.
10) Penempatan (Placement)
Informasi analisis pekerjaan digunakan
untuk menempatkan para karyawan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan
ketrampilannya agar mereka bekerja secara efektif.
11) Peramalan dan Perekrutan
Informasi analisis pekerjaan digunakan
untuk peramalan dan perekrutan tenaga kerja yang akan dibutuhkan perusahaan.
12) Orientasi dan Induksi
Informasi analisis pekerjaan digunakan
untuk orientasi dan induksi bagi karyawan baru mengenai sejarah perusahaan, hak
dan kewajibannya, menginduksi dan lainnya.
No comments :
Post a Comment