Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah satu
cabang ilmu yang masih akan terus berkembang. Seperti ilmu-ilmu lain, MSDM juga
harus menghadapi berbagai tantangan. Tantangan ini harus dihadapi dan dijawab
dengan baik bila MSDM menghendaki kemuktahiran dan relevansinya dengan
kebutuhan masyarakat.
Dalam konteks universal ( mendunia
), MSDM menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi filsafat, social, maupun
hukum.
Dari segi filsafat yang mendari
MSDM, isu yang harus dihadapi antara lain :
1. Terjadinya
pengeseran-pengeseran dalam hal nilai-nilai dan kepercayaan serta tolak ukur
baik dan buruk (etika) dalam masyarakat, sebagai akibat dari kemajuan dalam
iptek. Langsung atau pun tidak, perubahan ini mempengaruhi perilaku masyarakat
dalam bertingkah laku, baik di rumah maupun di tempat kerja.
2. Dampak
globalisasi di berbagai bidang yang cepat atau lambat akan melindas jati diri
suatu bangsa yang lemah. Hubungan Industrial Pancasila adalah satu bentuk
perjuangan bangsa Indonesia agar tidak kehilangan jati dirinya.
3. Terjadi perubahan
mendasar dalam hal pola berpikir dan bertindak ( terutama di negara berkembang
seperti Indonesia ) di antara generasi muda, yang berbeda dari orang tua
mereka. MSDM dituntut untuk mengantisipasi perubahan ini jika tidak ingin
ketinggalan jaman.
Dari segi politiki berbagai , MSDM
menghadapi berbagai tantangan, antara lain :
1. Makin
timbulnya kesadaran di kalangan pegawai (buruh) terhadap hak-hak mereka,
dan hal ini menuntut jawaban yang
rasional dari para pimpinan/pemilik perusashaan.
2. Makin
besarnya porsi keterlibatan pihak-pihak ketiga seperti pemerintah dan berbagai
lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam pola hubungan antara karyawan dengan
pemilik modal. Hal ini menuntut praktisi MSDM bertindak lebih professional dan
sistematik daripada di waktu-waktu yang lalu.
Dari aspek sosial, beberapa tantangan yang
dihadapi MSDM antara lain :
1. Semakin meningkatnya tingkat
pendidikan masyarakat sehingga mereka tidak lagi diam diperlakukan sebagai
“sekrup” dalam mesin industri yang besar, yang sewaktu-waktu dapat dipecat dan
diganti dengan orang lain. Mereka makin menyadari bahwa mereka adalah sebagai
subyek yang menentukan jatuh bangunnya perusahaan. Mereka makin menyadari bahwa
mereka adalah subyek aktif dalam perubahan diberbagai bidang kehidupan.
2. Semakin kuatnya tuntutan kaum
minoritas (misalnya orang-orang cacat) dan kaum wanita untuk ikut
berpartisipasi dalam pembangunan. Para pemilik modal dan praktisi MSDM harus
mau menerima mereka baik atas kesadaran sendiri atau diwajibkan (misalnya oleh
pemerintah).
3. Timbulnya
kesadaran dan kemauan masyarakat untuk bekerja di suasana yang terbuka dan
demokratis dan jauh dari suasana tidak sehat karena adaanya praktek-praktek
butuk seperti nepotisme, monopoli, dan bentuk-bentuk ketidakadilan lainnya.
Dari aspek Hukum, beberapa hal
penting yang harus dihadapi manajemen sumber daya manusia adalah :
1. Timbulnya kebutuhan baru dalam hal peraturan
dan perangkat hukum yang dapat mengatur pola hubungan antara lembaga satu
dengan lainnya, baik ditingkat lokal, nasional, regional maupun internasional
antara person yang terlibat dalam berbagai bisnis, antara buruh dan majikan.
Semua ini sebenarnya sudah ada aturannya, namun perkembangan yang begitu cepat
sebagai akibat dari proses globalisasi, maka makin menuntut kita untuk mengkaji
kembali semua aturan hukum tersebut.
2. di Indonesia, perangkat hukum yang sudah ada
ternyata masih mendapat tantangan dari berbagai sisi dalam implementasinya,
misalnya, peraturan atau ketentuan tentang upah minimum sampai saat ini
ternyata belum dapat direalisasikan secara penuh karena berabagai kendala.
No comments :
Post a Comment