Thursday, 21 April 2016

Metode-Metode Pengembangan

Metode-Metode Pengembangan
              Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam proses pengembangan. Program pengembangan ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu manajer personalia dan atau suatu tim. Dalam program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses, waktu dan metode pelaksanaannya. Supaya lebih baik program ini hendaknya disusun oleh manajer personalia dan atau suatu tim serta mendapaat saran, ide maupun kriktik yang bersifat kunstruktif. Metode-metode pengembangan harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai.

Sasaran pengembangan karyawan adalah :
- Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan teknis mengerjakan pekerjaan atau technical skills
-  meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau managerial skills dan conceptual skills.
Metode pengembangan terdiri atas :
a.   Metode latihan atau training, harus didasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai faktor yaitu, waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta dan lain-lain, meliputi :
1)   On the job training
On the job training, meliputi semua upaya melatih karyawan untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya ditempat kerja yang sesungguhnya.  Para peserta latihan langsung bekerja di tempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan dibawah bimbingan seorang pengawas, metode ini dibedakan menjadi 2 yaitu :
      -     Cara informal yaitu pelatih menyuruh peserta latihan untuk memperhatikan orang lain yang sedang melakukan pekerjaan, kemudian ia diperintahkan untuk mempraktekkannya.
      -     Cara formal yaitu surveyor menunjuk seorang karyawan senior untuk melakukan pekerjaan tersebut, selanjutnya para peserta latihan melakukan pekerjaan sesuai dengan cara-cara yang dilakukan karyawan senior.
Metode ini meliputi program magang, rotasi pekerjaan dan understudy atau coaching, yaitu :
a). Program Magang
        Program magang menggabungkan pelatihan dan pengalaman pada pekerjaan dan instruksi yang didapatkan dari ruang kelas. Seseorang karyawan baru ditugaskan pada karyawan yang ada saat ini selama jangka waktu yang ditentukan. Selama periode tersebut karyawan baru bekerja dibawah pengawasan anggota organisasi regular dan diharapkan setahap demi setahap memperoleh keahlian yang berkaitan. Magang digunakan secara luas pada tenaga kerja manual dan pekerjaan-pekerjaan keahlian tangan.
        Contohnya adalah : ahli listrik dan tukang las, atau dokter medis baru yang selama beberapa tahun bekerja di rumah sakit setelah tamat.
b). Rotasi pekerjaan
        Karyawan berpindah dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lain dalam jangka waktu yang direncanakan.
        Manfaat dari rotasi pekerjaan :
·      Memberikan latar belakang umum tentang pekerjaan dan organisasi
·      Menggalakkan kerjasama antar departemen karena manajer telah melihat berbagai sisi persoalan.
·      Secara periodis dipaparkan sudut pandang yang segar kepada berfbagai unit.
·      Meningkatkan fleksibilitas organisasional melalui pembentukkan sumber daya manusia yang luas.
c).   Understudy atau coaching
        Understudi atau coaching yaitu teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktik langsung dengan orang yang sudah berpengalaman atau atasan yang dilatih.

2). Off the job training
        Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja. Program ini memberikan individu dengan keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu kerja regular mereka, misalnya adalah :
        a).   Training instruksi pekerjaan
               Pendaftaran masing-masing tugas dasar jabatan, bersama dengan titiktitik kunci untuk memberikan pelatihan langkah demi langkah kepada karyawan.


        b).   Pembelajaran terprogram (Programmed learning)
               Suatu program sistematik untuk mengajarkan ketrampilan mencakup penyajian pertanyaan atau fakta, memungkinkan orang itu untuk memberikan tanggapan dan mebrikan peserta belajar umpan balik segera tentang kecermatan jawabannya.
        c).   Vestibule training
               vestibule training adalah  metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau bengkel yang biasanya diselenggarakan diselenggarakan dalam suatu perusahaan industry untuk memperkenalkan pekerajaan kepada karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjaan tersebut. Melalui percobaan dibuat suatu duplikasi dari bahan, alat-alat dan kondisi yang akan mereka temui dalam situasi kerja yang sebenarnya.
        d).   Demonstration and Example
               Demonstration and example adalah metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.
              Demonstrasi merupakan metode latihan yang sangat efektif karena peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya dan diberikan penjelasan-penjelesannya bahkan jika perlu dicoba mempraktekkannya. Biasanya demonstrasi dilengkapi dengan gambar, teks, dskusi, video dan lain-lain.
      e).   Simulation
              Simulasi merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya tetapi hanya merupakan tiruan saja. Simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpainya.
      f).    Apprenticeship
              Metode ini adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
      g).   Classroom Methods
              Metode pertemuan dalam kelas meliputi lecture (pengajaran), conference (rapat), programmed instruction, metode studi kasus, role playing, metode diskusi dan metode seminar, meliputi yaitu :
(1)  Lecture (ceramah dan kuliah)
         Metode kuliah diberikan kepada peserta yang banyak didalam kelas. Pelatih mengajarkan teori-teori yang diperlukan sedang yang dilatih mencatatnya serta mempersepsikannya. Metode kuliah merupakan suatu metode tradisional karena hanya pelatih yang berperan aktif sedangkan peserta pengembangan bersikap pasif. Teknik kuliah ini cenderung diterapkan dengan komunikasi searah saja.
(2).    Conference (rapat)
         Pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan peserta pengembangan ikut serta berpartisipasi dalam memecahkan makalah tersebut. Mereka harus mengemukakan ide dan sarannya untuk didiskusikan serta diterapkan kesimpulannya. Pada metode konfrensi pelatih dan yang dilatih sama-sama berperan aktif serta dilaksanakan dengan komunikasi dua arah. Dengan metode konfrensi diharapkan peserta pengembangan terlatih untuk menerima dan mempersepsikan pendapat orang lain serta dapat mengambil kesimpulan atau keputusan dari problem yang dihadapinya.
(3 ).   Programmed Instruction
               Program instruksi merupakan bentuk training sehingga peserta dapat belajar karena langkah-langkah pengerjaan sudah terprogram, biasanya dengan computer, buku atau mesin pengajar. Program instruksi meliputi pemecahan informasi dalam beberapa bagian kecil sedemikian rupa sehingga dapat dibentuk program pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan.
(4).    .Metode Studi Kasus
               Dalam Teknik studi kasus, pelatih memberikan suatu kasus kepada peserta pengembangan. Kasus ini tidak disertai dengan data  yang komplet atau sengaja disembunyikan, tujuannya agar peserta terbiasa mencari data/informasi dari pihak eksternal dalam memutuskan suatu kasus yang dihadapinya. Peserta ditugaskan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi dan merumuskan penyelesaiannya.

(5).    Role Playing
               Teknik dalam metode ini, beberapa orang peserta ditunjuk untuk memainkan suatu peran dalam sebuah organisasi tiruan, jadi semacam sandiwara. Misalkan contohnya adalah :
  1. Hubungan atasan dengan bawahan dalam situasi tertentu
  2. Cara-cara memberikan perintah
  3. Cara-cara memberikan hukuman
(6)     Metode Diskusi
               Metode diskusi dilakukan dengan melatih peserta untuk berani memberikan pendapat dan rumusannya serta cara-cara bagaimana meyakinkan orang lain percaya terhadap pendapatnya. Peserta juga dilatih untuk menyadari bahwa tidak ada rumusan yang mutlak benar. Jadi harus ada kesediaan untuk menerima penyempurnaan dari orang lain, menerima informasi dan memberikan informasi.
(7)     Metode Seminar

               Metode seminar bertujuan mengembangakan keahlian dan kecakapan peserta untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif mengenai pendapat orang lain (pembawa makalah). Peserta dilatih agar dapat mempersepsi, mengevaluasi dan memberikan saran-saran serta menerima dan menolak pendapat atau usul orang lain.

No comments :

Post a Comment