Penetapan Jumlah Karyawan
Penetapan jumlah karyawan
harus betul-betul diperhitungkan secara cermat supaya karyawan yang akan
diterima tepat sesuai dengan volume pekerjaan. Jika jumlah karyawan terlalu
banyak, akan terjadi pemborosan (pengangguran tak kentara), sedangkan jika
jumlah karyawan kurang pekerjaan tidak dapat selesai tepat pd waktunya.
Penetapan jumlah karyawan agar sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan yang
akan dikerjakan adalah dengan menggunakan metode non ilmiah dan metode ilmiah.
a.
Metode Non Ilmiah
Dalam metode non ilmiah, jumlah karyawan
yang dibutuhkan hanya didasarkan atas perkiraan-perkiraan saja, bukan atas
perhitungan yang cermat dari volume pekerjaan dan standard prestasi pekerja.
Metode non ilmiah akan mengakibatkan jumlah karyawan yang diterima tidak sesuai
denngan kebutuhan volume pekerjaan sehingga menimbulkan kerugian.
b. Metode Ilmiah
Menurut metode ilmiah, jumlah karyawan yang
akan diterima betul-betul atas perhitungan dan analisis beban kerja adalah
penentuan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu.
|
Contoh :
PT. Maju Sinar Terang akan memproduksi 7000
unit barang setiap hari, standar prestasi, per orang per hari (7 jam) 10 unit.
Berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan PT tersebut ?
Jumlah
karyawan yang dibutuhkan = 7000 x 1 orang = 700 orang
10
Jika
karyawan yang 700 orang ini betul-betul efektif bekerja setiap hari, maka
pekerjaan akan selesai tepat pada waktunya. Pada kenyataannya mereka tidak
dapat bekerja efektif, karena absen, makan, sembahyang, ke toilet, menerima
telepon dan sebagainya. Sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Bagaimana
usaha yang harus dilakukan agar pekerjaan tepat selesai pada waktunya dan
jumlah karyawan yang mendekati kebutuhan yang sebenarnya ? dalam hal ini kita
harus memperkirakan tingkat rata-rata absensi atau ketidakhadiran pekerja.
Absen adalah tidak bekerjanya seorang karyawan pada saat hari kerja, karena
sakit, izin, alpa atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran
pekerja (absen).
Cara
menghitung tingkat rata-rata absen atau ketidakhadiran itu ? Untuk menghitung
tingkat rata-rata absen itu adalah dengan rumus sebagai berikut :
Contoh :
Jumlah
karyawan CV. Barokah 10 orang.
Jumlah
karyawan yang absen bulan Oktober sebanyak 20 hari
Jumlah
hari kerja pada bulan oktober adalah 25 hari
Berapa
besarnya absen CV. Barokah pada bulan Oktober ?
Tingkat
absen CV. Barokah = 20 x 100 % = 8 %
10 x 25
No comments :
Post a Comment