Wednesday, 20 April 2016

Penetapan Jumlah Karyawan

Penetapan Jumlah Karyawan
                  Penetapan jumlah karyawan harus betul-betul diperhitungkan secara cermat supaya karyawan yang akan diterima tepat sesuai dengan volume pekerjaan. Jika jumlah karyawan terlalu banyak, akan terjadi pemborosan (pengangguran tak kentara), sedangkan jika jumlah karyawan kurang pekerjaan tidak dapat selesai tepat pd waktunya. Penetapan jumlah karyawan agar sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan yang akan dikerjakan adalah dengan menggunakan metode non ilmiah dan metode ilmiah.
a. Metode Non Ilmiah
     Dalam metode non ilmiah, jumlah karyawan yang dibutuhkan hanya didasarkan atas perkiraan-perkiraan saja, bukan atas perhitungan yang cermat dari volume pekerjaan dan standard prestasi pekerja. Metode non ilmiah akan mengakibatkan jumlah karyawan yang diterima tidak sesuai denngan kebutuhan volume pekerjaan sehingga menimbulkan kerugian.
b.  Metode Ilmiah
     Menurut metode ilmiah, jumlah karyawan yang akan diterima betul-betul atas perhitungan dan analisis beban kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

                                                      Volume pekerjaan
Analisis beban kerja =                                      x 1 orang
                                        Standar prestasi
 
 


 
 






Contoh :

PT. Maju Sinar Terang akan memproduksi 7000 unit barang setiap hari, standar prestasi, per orang per hari (7 jam) 10 unit. Berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan PT tersebut ?

Jumlah karyawan yang dibutuhkan =   7000   x 1 orang = 700 orang
                                                                 10
Jika karyawan yang 700 orang ini betul-betul efektif bekerja setiap hari, maka pekerjaan akan selesai tepat pada waktunya. Pada kenyataannya mereka tidak dapat bekerja efektif, karena absen, makan, sembahyang, ke toilet, menerima telepon dan sebagainya. Sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Bagaimana usaha yang harus dilakukan agar pekerjaan tepat selesai pada waktunya dan jumlah karyawan yang mendekati kebutuhan yang sebenarnya ? dalam hal ini kita harus memperkirakan tingkat rata-rata absensi atau ketidakhadiran pekerja. Absen adalah tidak bekerjanya seorang karyawan pada saat hari kerja, karena sakit, izin, alpa atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pekerja (absen).
Cara menghitung tingkat rata-rata absen atau ketidakhadiran itu ? Untuk menghitung tingkat rata-rata absen itu adalah dengan rumus sebagai berikut :

Contoh :
Jumlah karyawan CV. Barokah 10 orang.
Jumlah karyawan yang absen bulan Oktober sebanyak 20 hari
Jumlah hari kerja pada bulan oktober adalah 25 hari
Berapa besarnya absen CV. Barokah pada bulan Oktober ?
Tingkat absen CV. Barokah =       20       x 100 % = 8 %

                                                   10 x 25

No comments :

Post a Comment