EVALUASI
PEKERJAAN DAN KOMPENSASI
A. Evaluasi
Pekerjaan
1. Pengertian
Dan Arti Penting Evaluasi Pekerjaan
Evaluasi
pekerjaan adalah suatu metode sistematis untuk mengukur nilai suatu pekerjaan
terhadap pekerjaan lain dalam perusahaan/pabrik. Dalam evaluasi pekerjaan,
manajemen berupaya untuk mempertimbangkan dan mengukur masukan-masukan para
karyawan yang diperlukan (sebagai misal ketrampilan, usaha tanggung jawab dan
lain sebagainya untuk prestasi kerja minimum, dan untuk menjabarkan
ukuran-ukuran itu menjadi nilai-nilai tertentu.
Evaluasi
pekerjaan dimaksudkan untuk mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan mana yang
harus dibayar lebih tinggi daripada pekerjaan lainnya yang juga menentukan
besarnya upah diferensial antara dua pekerjaan tertentu. Di samping itu
manajemen dapat mengharapkan bahwa evaluasi pekerjaan akan memberikan kepuasan
baik kepada perusahaan maupun pada karyawan dalam pengupahan dan penggajian.
2. Tujuan
Evaluasi Pekerjaan
1.
Untuk
menemukan nilai perbandingan antara suatu pekerjaan dengan pekerjaan lain, agar
dapat diketahui bobot masing-masing pekerjaan di dalam perusahaan.
2.
Memungkinkan
pimpinan perusahaan dapat menilai tingkat upah gaji yang dibayarkan untuk
masing-masing pekerjaan.
3.
Membantu
pimpinan perusahaan dalam usaha mengurangi atau mencegah ketidakadilan yang
mungkin ditemukan dalam sistem pengupahan/penggajian yang berlaku.
3. Kegunaan
Evaluasi Pekerjaan
- Memperlihatkan nilai relatif dari
pekerjaan dalam perusahaan.
- Dapat menghindarkan atau
memperkecil ketidak-adilan dalam upah/gaji untuk pekerjaan sejenis dalam
bagian yang sama atau di dalam bagian-bagian yang berlainan.
- Membantu dalam menentukan nilai
relatif dari pekerjaan-pekerjaan yang baru, yang belum ada sebelumnya.
- Membantu dalam menyusun suatu
tingkat upah/gaji yang memuaskan untuk seluruh pekerjaan di dalam perusahaan.
- Dalam perusahaan-perusahaan yang
mempunyai lebih dari satu pabrik, evaluasi pekerjaan, membantu dalam
memelihara, sekalipun tingkat upah mungkin berbeda antar pabrik.
- Suatu hasil samping dari evaluasi
pekerjaan adalah standarisasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan yang
teliti dan berguna dalam menunjukkan garis-garis promosi dan seleksi serta
training karyawan.
- Memberikan suatu dasar untuk
memecahkan perselisihan tentang upah gaji.
Langkah-Langkah Program
Evaluasi Pekerjaan
1.
Penetapan
organisasi pelaksana
1)
Bagian
unit mana di dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas pekerjaan yang
bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
a.
Apakah
bagian produksi
b.
Apakah
bagian personalia
c.
Apakah
beberapa pejabat/panitia
2)
Masalah
personalia/staf pelaksana
a.
Apakah
tenaga ahli dari luar
b.
Apakah
tenaga ahli dari dalam
2.
Pemilihan
pekerjaan yang akan dinilai
1)
apakah
seluruh jenis pekerjaan dari tingkat terendah sampai yang teratas
2)
apakah
hanya terbatas pada “shop jobs” dan office job” saja.
3)
Apakah
hanya terbatas pada “sales job” dan “executive jobs”
Biasanya evaluasi pekerjaan dapat
dilakukan pada semua jenis pekerjaan, kecuali jenis-jenis pekerjaan pimpinan,
teknik dan profesional.
3.
Membuat
analisis pekerjaan
Langkah ini berhubungan dengan mencari
menemukan informasi tentang pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
evaluasi pekerjaan.
Informasi yang dimaksud biasanya
meliputi:
-
Nama
pekerjaan/jabatan
-
Jumlah
pemegang pekerjaan
-
Nama
atasan langsung
-
Bahan,
alat dan perlengkapan yang dipergunakan
-
Jam
kerja dan tingkat upah/gaji
-
Keadaan
lingkungan pekerjaan
-
Daftar
lengkap mengenai tugas-tugas (harian, mingguan, bulanan, dan berkala) dan,
waktu dipergunakan pada masing-masing jam tugas tersebut.
-
Persyaratan
pengalaman dan pendidikan
-
Syarat
skills, aptitudes dan keahlian
4. Pelaksanaan
evaluasi pekerjaan
Langkah
ini berdasarkan atas asumsi bahwa :
Untuk
menyusun struktur upah/gaji yang tepat diperlukan adanya hubungan kuantitatif
berdasar atas kriteria yang dibuat secara perkiraan.
Nilai
perbandingan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain tergantung pada metode
yang dipergunakan. Dalam hal ini ada 4 jenis metode penilaian pekerjaan:
Job
ranking, merupakan metode evaluasi pekerjaan yang paling sederhana dan paling
kecil tingkat akurasinya. Metode penilaian pekerjaan ini disusun menurut urutan nilai dari yang terendah ke atas
sampai dengan yang paling tinggi. Pada tahap pertama penyusunan pekerjaan
dilakukan pada tingkat departemental oleh panitia analisis pekerjaan dan para
supervisors, kemudian pada tingkat antar departemen (antar bagian) oleh panitia
dan pimpinan yang lebih tinggi.
Pada setiap ranking, panitia penilai
mempelajari deskripsi pekerjaan jika ada, jika tidak tersedia deskripsi
pekerjaan, mereka mempelajari sifat masing-masing
pekerjaan dan menggolong-golongkan atas dasar penafsiran mereka mengenai
bobot masing-masing pekerjaan dilihat dari unsur-unsur berikut:
a.
Tingkat
kesulitan dan volume pekerjaan
b.
Tanggung
jawab terhadap pekerjaan
c.
Supervisi
yang diberikan dan diterima
d.
Training,
pengalaman dan persyaratan yang
diperlukan
e.
Keadaan
lingkungan pekerjaan
Setelah pekerjaan disusun, kemudian
dikelompok-kelompokkan ke dalam beberapa kelas. Tingkat upah dan gaji
ditetapkan untuk tiap kelas, baik secara kasar atau dengan menggunakan job
rating methods.
Kebaikan metode job ranking
1.
Sederhana
2.
Dapat
dikerjakan dengan cepat
3.
Tidak
memerlukan banyak tenaga staff
Kelemahan metode job ranking
1.
Dasar
dan alasan penyusunan pekerjaan sangat di tentukan deli pikiran dan pendapat
penilai yang mempunyai skala nilai berubah-ubah
dari waktu ke waktu dan konsep
masing-masing tentang pekerjaan tidak sama.
2.
Orang
yang menyusun job ranking biasanya tidak berpengalaman dalam pekerjaan semacam
itu, sehingga keputusan mereka bersifat kompromi.
3.
Apabila
tahap ranking sampai pada tingkat antar bagian, kurang pengalaman mereka akan
lebih nampak karena sangat sedikit yang mengenal semua pekerjaan. Dalam keadaan
demikian, metode job rangking seyogyanya dipergunakan bilamana tidak tersedia
waktu dan sumber-sumber untuk menggunakan metode yang lebih baik atau yang
dipergunakan untuk mengecek ketepatan
metode-metode yang lain.
Metode
job grading (Job Classification method) Metode ini sedikit lebih canggih dibandingkan
dengan metode job ranking. Pertama ditetapkan tingkatan-tingkatan utama pekerjaan,
dan kemudian penilai memasukkan berbagai
pekerjaan menurut klasifikasi/golongan tersebut. Dengan melihat dan mempelajari deskripsi pekerjaan yang ada, penilai mendasarkan penafsirannya
atas tingkat bobot pekerjaan dilihat dart tingkat kesulitan tugas pekerjaan,
tanggung jawabnya, pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk memutuskan dalam tingkat/golongan
mana masing-masing pekerjaan harus ditempatkan.
Kebaikan
metode job grading
1.
Secara
relatif sederhana untuk dilakukan dan dimengerti.
2.
Tidak
memerlukan banyak waktu
3.
Tidak
memerlukan bantuan
Kelemahan metode job
grading
1.
Sekalipun
Lebih baik daripada metode ranking tetapi masih mengandung kelemahan, karena
evaluasi pribadi oleh pelaksana yang kurang mempunyai skill untuk pekerjaan
menetapkan tingkatan-tingkatan utama dan menentukan ke dalam tingkat mana
setiap pekerjaan akan dimasukkan. Dalam hal ini sulit diketahui sampai berapa
besar pengaruh si pemegang pekerjaan terhadap golongan suatu pekerjaan,
sehingga masih bisa timbul error, kesalahan dalam menggolongkan pekerjaan itu.
Oleh karena itu metode job grading seharusnya dipergunakan bila mana :
-
Organisasi
itu kecil,
-
Pekerjaan-pekerjaan
tidak terlalu kompleks dan tidak beraneka ragam.
-
Apabila
waktu dan sumber-sumber untuk menggunakan metode lain tidak cukup ada.
Dengan demikian metode job grading ini
akan memberikan hasil yang lebih baik dan pada metode ranking tanpa penambahan waktu dan biaya. Kedua metode ini biasa
dikenal dengan metode non-kuantitatif, dan metode-metode ini banyak diterapkan
pada organisasi-organisasi pemerintah. Sedangkan dua jenis metode yang lain,
yaitu sistem angka dan metode perbandingan faktor, menggunakan pendekatan yang
lebih rinci. Faktor-faktor pekerjaan dipilih dan dinilai, serta program
analisis pekerjaan perusahaan hams menghasilkan spesifikasi pekerjaan yang
menguraikan persyaratan-persyaratan untuk setiap faktor. Kategori ini dikenal
dengan pendekatan kuantitatif.
Sistem
perbandingan faktor (factor comparison system) Sistem perbandingan faktor merupakan
suatu aplikasi sistem penilaian prestasi orang ke orang pada evaluasi
pekerjaan. Sistem ini mengharuskan petugas evaluasi pekerjaan membandingkan
faktor-faktor yang umum untuk semua pekerjaan yang sedang dievaluasi.
Faktor-faktor yang penting dalam pekerjaan meliputi:
1.
Persyaratan
mental
2.
Persyaratan
keterampilan
3.
Persyaratan
phisik
4.
Tanggung
jawab
5.
Kondisi
pekerjaan
Penilaian pekerjaan
dilakukan dengan menilai faktor-faktor yang ada dalam pekerjaan. Nilai
pekerjaan pada sistem ini dinyatakan dalam bentuk rupiah, bukan angka dan
merupakan penjumlahan dan harga masing-masing
faktor.
Langkah-langkah dalam sistem perbandingan faktor adalah
sebagai berikut:
1.
Tentukan
jenis-jenis faktor pekerjaan
2.
Pilih
dan tentukan pekerjaan kunci yaitu:
-
pekerjaan
yang mempunyai tingkat upah/gaji dan tingkat rendah sampai dengan yang tinggi
-
pekerjaan,
dimana telah ada kesepakatan mengenai besarnya tingkat upah/gaji antara analis
pekerjaan dan manajer
-
mewakili
sejumlah besar pegawai
3.
Buatlah
urutan (ranking) dan pekerjaan kunci pertama-tama atas dasar keseluruhan
unsur-unsurnya, kemudian atas dasar faktor demi faktor.
4.
Memberi
nilai dalam rupiah pada faktor-faktor pekerjaan dengan salah satu dan cara
berikut :
a.
Analis
pekerjaan bersama manajer berdasar
kesepakatan
b.
Menganalisis
tingkat upah/gaji yang berlaku pada pekerjaan kunci tersebut dan menentukan
berapa % atau rupiah akan diberikan pada tiap unsur-unsurnya. Dan hasil
analisis ini dapat disusun suatu standard nilai dalam bentuk tabel, misalnya
sebagai berikut:
Tabel Pekerjaan Kunci, Rangking dan Nilai-Nilai
Faktor
No.
Pek.
|
Total
Tarif
|
Mental
|
Skill
|
Phisik
|
Tangg.
Jwb
|
Kond.
Pek
|
|||||
Ranking
|
Tarif
(Rp)
|
Ranking
|
Tarif
(Rp)
|
Ranking
|
Tarif
(Rp)
|
Ranking
|
Tarif
(Rp)
|
Ranking
|
Tarif
(Rp)
|
||
1
|
160
|
1
|
50
|
1
|
50
|
5
|
25
|
2
|
25
|
5
|
10
|
5
|
150
|
3
|
35
|
2
|
40
|
4
|
30
|
1
|
30
|
4
|
15
|
8
|
140
|
2
|
40
|
3
|
35
|
3
|
30
|
3
|
25
|
3
|
10
|
10
|
130
|
4
|
25
|
4
|
30
|
2
|
35
|
4
|
20
|
2
|
20
|
15
|
110
|
5
|
20
|
5
|
20
|
1
|
35
|
5
|
15
|
1
|
20
|
5.
Bandingkan
semua pekerjaan yang akan dinilai dengan tabel pekerjaan kunci dan tabel nilai
tersebut
6.
Tetapkan
nilai dalam rupiah semua pekerjaan dengan menjumlahkan semua nilai rupiah dan
hap-tiap faktornya yang telah diperbandingkan dengan tabel tersebut.
Sistem angka (point system)
Sistem angka paling banyak digunakan
dalam praktek, karena di samping menggunakan upah sebagai pembanding, juga
digunakan angka. Sistem angka memberi nilai pada pekerjaan dengan mempergunakan
standar ukuran-ukuran nilai, satu ukuran untuk tiap unsur pekerjaan yang
umumnya terdapat pada semua pekerjaan yang akan kita nilai. Selanjutnya dengan
menjumlahkan beberapa ukuran-ukuran itu didapatkan nilai dalam angka untuk
setiap pekerjaan.
Langkah-langkah dalam sistem angka
Langkah-langkah dalam sistem angka
1.
Buatlah
dan tentukan suatu daftar faktor pekerjaan (tabel faktor pekerjaan) yang umum
terdapat pada semua pekerjaan yang akan dinilai.
2.
Buatlah
suatu standard ukuran faktor/ unsur pekerjaan.
3.
Dan
deskripsi pekerjaan siapkan suatu tabel yang memperlihatkan secara kualitatif
sampai tingkat mana tiap pekerjaan itu mempunyai faktor-faktor tersebut dalam
langkah pertama. Untuk itu susunlah suatu tabel yang memperlihatkan tingkatan
unsur masing-masing.
4.
Pergunakanlah
satuan ukuran/standar yang tersebut pada langkah ke 2 di atas untuk merubah dan
gambaran kualitatif kepada unit-unit kuantitatif.
5.
Jumlahkan
untuk tiap pekerjaan itu angka-angka yang diperoleh dari masing-masing faktor.
6.
Urutkan
(susun ranking) pekerjaan-pekerjaan itu sesuai dengan angka (scores) yang di
dapat dalam langkah sebelum ini (langkah ke 2).
7.
Tentukan
nilai rupiahnya yang akan diberikan pada
masing-masing pekerjaan didalam urutan pekerjaan.
masing-masing pekerjaan didalam urutan pekerjaan.
Penjelasan langkah demi
langkah :
1.
Penentuan
faktor pekerjaan
Faktor yang dipiih adalah ciri-ciri
yang umum terdapat pada semua pekerjaan yang akan dinilai. Faktor-faktor ini
dapat segera ditentukan dengan menyelidiki beberapa jenis pekerjaan. Biasanya
jumlah faktor pekerjaan yang dipilih ini berkisar antara 6 sampai 10 jenis
pekerjaan saja. Faktor dan sub faktor yang umumnya dicari dalam program
evaluasi pekerjaan adalah:
-
responsibility
-
skill
-
effort
-
education
-
experience
conditions
Contoh :
a)
Sistim
yang dipergunakan oleh NMTA (The Metal Trade Association) lihat M. Jucius,
Personel Manajement, halaman 407.
b)
Sistim
NEMA (The National Electrical Manufacturers Association) lihat Pigors Myers,
Personel Administration, halaman 504.
2.
Standar
ukuran
Standar ini dimaksudkan untuk mengukur
tingkat kepentingan/nilai pada setiap faktor-faktor pekerjaan. Pengukuran ini
dilakukan dalam dua tahap:
Tahap 1 : Penetapan jumlah angka yang dipunyai
oleh tahap faktor pekerjaan. Biasanya jumlah angka untuk masing-masing faktor/
sub faktor ditentukan atas dasar kesepakatan antara pejabat line dan staff
pada perusahaan setempat.
Contoh : N.M.T.A. menentukan angka maksimum 250 untuk faktor “skill” dan 100 angka maksimum untuk faktor “tanggung jawab”.
Tahap 2 : Berbagai tingkatan dan tiap faktor utama diberi angka dalam batas jumlah yang telah ditetapkan.
Contoh : N.M.T.A. menentukan angka maksimum 250 untuk faktor “skill” dan 100 angka maksimum untuk faktor “tanggung jawab”.
Tahap 2 : Berbagai tingkatan dan tiap faktor utama diberi angka dalam batas jumlah yang telah ditetapkan.
Contoh : Pada N.O.M.A. 160 points diperuntukkan
bagi sub faktor “education”, yang dibagi atas tiga tingkatan, yaitu sarjana
160, SMA 92 dan SD 40.
- Point rating
Langkah ini dapat dimulai apabila
faktor-faktor pekerjaan yang akan dinilai telah ditentukan dan telah memiliki
standard ukuran. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
-
Pertama-tama
adalah menterjemahkan deskripsi pekerjaan untuk tiap pekerjaan ke dalam suatu
pernyataan tertulis dari berbagai faktor-faktor pekerjaan yang ada pada tiap
pekerjaan. Misalnya, jika yang pertama akan dinilai adalah faktor “education”,
maka tingkat education yang diperlukan harus dicatat pada suatu “worksheet”
untuk tiap pekerjaan.
-
Langkah
selanjutnya adalah menggunakan standard ukuran “education” terhadap tingkat
pendidikan yang diperlukan oleh pekerjaan tersebut. Misalnya, jika suatu
pekerjaan tertentu mensyaratkan pendidikan SMA dan standard ukuran pada tingkat
pendidikan tersebut menunjukkan angka 92, maka jumlah ini dituliskan pada “work
sheet” untuk pekerjaan yang bersangkutan.
-
Demikian
seterusnya, setiap faktor dan tiap pekerjaan tersebut diukur, sehingga seluruh
faktor memperoleh angka-angka.
-
Angka-angka
untuk setiap pekerjaan dijumlahkan untuk memperoleh point rating (nilai angka).
- Merupiahkan Nilai Angka
Seperti telah diungkapkan di muka,
nilai yang diberikan pada setiap pekerjaan dinyatakan dalam nilai angka yang
bukan satuan uang.
Melalui cara pengukuran di muka dapat ditentukan nilai-nilai perbandingan satu pekerjaan terhadap pekerjaan lain. Agar bermanfaat maka nilai angka yang ada pada pekerjaan dapat dinyatakan dalam satuan uang. Untuk mencapai tujuan ini ada dua langkah yang dapat dilakukan :
Melalui cara pengukuran di muka dapat ditentukan nilai-nilai perbandingan satu pekerjaan terhadap pekerjaan lain. Agar bermanfaat maka nilai angka yang ada pada pekerjaan dapat dinyatakan dalam satuan uang. Untuk mencapai tujuan ini ada dua langkah yang dapat dilakukan :
1)
Suatu sistem disusun untuk menentukan bagaimana
satuan-satuan nilai angka tersebut
dipindahkan ke dalam satuan-satuan uang.
2)
Menggolong-golongkan tingkatan pekerjaan
ke dalam golongan upah/gaji. Dasar untuk merubah nilai angka ke dalam satuan
uang biasanya didasarkan atas perbandingan tingkat upah/gaji yang berlaku sekarang
di suatu perusahaan dan tingkat upah/gaji yang dibayar pada perusahaan-perusahaan lain
untuk jenis pekerjjaan yang sama. Perbandingan
ini terbatas pada beberapa pekerjaan
yang mewakili beberapa points pada daftar pekerjaan.
Contoh : Perbandingan antara
upah/gaji pada perusahaan
dengan upah/gaji pada perusahaan
sejenis
Pekerjaan yang diseleksi
|
Nilai Angka
|
Upah/Gaji Perusahaan
|
Upah/Gaji Perusahaan Sejenis
|
A
|
360
|
Rp. 33.000,-
|
Rp. 35.000,-
|
B
|
380
|
Rp. 35.000,-
|
Rp. 36.000,-
|
C
|
400
|
Rp. 37.000,-
|
Rp. 37.000,-
|
D
|
420
|
Rp. 39.000,-
|
Rp. 38.500,-
|
E
|
440
|
Rp. 41.000,-
|
Rp. 40.000,-
|
F
|
460
|
Rp. 43.000,-
|
Rp. 41.500,-
|
Dari tabel
di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat upah/gaji dalam perusahaan setingkat dengan upah/gaji pada perusahaan sejenis. Dengan demikian pengalokasian
dari nilai angka menjadi nilai rupiah dapat dilaksanakan.
No comments :
Post a Comment