Prosedur rekruitmen tenaga kerja
Rekruitmen tenaga kerja yang
dibutuhkan suatu organisasi atau perusahaan tidaklah mudah untuk dilakukan. Hal
yang menyulitkan adalah masalah penilaian atau pengukuran terhadap kemampuan
psikologis para pelamar.
Membuat suatu pola
prosedur rekruitmen tenaga kerja amat penting artinya, meskipun ada ahli yang
tidak setuju adanya pola prosedur tersebut karena ketidaksamaan kuantitas dan
kualitas kebutuhan tenaga kerja bagi masing-masing organisasi.
Untuk membuat prosedur
rekruitmen tenaga kerja, terlebih dahulu harus dipenuhi tiga kebutuhan berikut
:
a. Kewenangan untuk memperoleh tenaga
kerja yang dibutuhkan dengan cara analisis beban kerja dan angkatan kerja.
b. Adanya
standar personalia sebagai pembanding yang diperoleh dari analisis jabatan atau
pekerjaan.
c. Adanya
pelamar kerja yang akan dipilih atau diseleksi.
Dengan demikian, suatu prosedur
rekruitmen tenaga kerja pada dasarnya merupakan serangkaian metode untuk
memperoleh informasi yang lengkap dari pelamar melalui berbagai langkah yang
kronologis dan sistematis (mulai dari program reruitmen tenaga kerja sampai
berhasil menyelesaikan tes kesehatan dengan baik sehingga dapat diterima dalam
organisasi yang bersangkutan).
Berbagai variable rekruitmen tenaga
kerja yang perlu kita pertimbangkan. Variabel-variabel penting tersebut antara
lain, sebagai berikut :
a. Pengaruh kebijaksanaan rekruitmen terhadap
sikap dan tindakan para karyawan. Kebijaksanaan mengiutamakan karyawan yang
sudah ada perlu dipikirkan, apabila ini akan meningkatkan moral karyawan.
b. Tingkat spesialisasi yang diinginkan para
karyawan. Pada berbagai perusahaan, sumber utama karyawan yang memiliki
ketrampilan tinggi biasanya berasal dari karyawan yang sudah ada dengan
ditambah latihan khusus.
c. Partisipasi yang diinginkan para karyawan.
Karyawan baru yang masih asing dengan keadaan perusahaan baik produk atau
prosesnya, baiasanya agak susah untuk diajak berpartisipasi.
d. Diterimanya prinsip senioritas. Apabila
menganut prinsip senioritas, perusahaan akan menganut kebijaksanaan promosi
dari dalam.
e. Mobilitas manajer. Dalam berbagai perusahaan,
promosi dalam merupakan hadiah yang menyenangkan. Akan tetapi, sering terjadi
bahwa suatu jabatan tidak dapat begitu saja diisi oleh karyawan yang sudah ada
sebab adanya keterbatasan ketrampilan masing-masing karyawan tersebut.
Proses rekruitmen merupakan
rangkaian kegiatan untuk mendapatkan tenaga kerja dengan prospektif masa depan
yang positif. Untuk itu organisasi, harus selalu berusaha menyesuaikan
kebijaksanaan rekruitmen untuk merespon perubahan dan perkembangan pasar tenaga
kerja. Perubahan-perubahan tersebut perlu memperhatikan beberapa aspek sebagai
berikut :
a. Memperbaiki karakteristik dan posisi
pekerjaan yang mengalami kekosongan
b. Mengurangi standar pekerjaan untuk merekrut
calon pekerja yang terbaik diantara semua calon yang ada.
c. Mempergunakan metode rekruitmen yang lebih
teliti dan cermat meskipun mungkin lebih mahal.
d. Memperluas wilayah geografis dalam pencarian
tenaga kerja yang dibutuhkan.
No comments :
Post a Comment