Pelatihan dengan Memperhatikan
Pengukuran ROI
Untuk meyakinkan pihak manajemen agar
mau melaksanakan suatu program pelatihan, tidaklah cukup hanya dengan
memaparkan segi-segi persiapan, teknis pelaksanaan dan hasil perubahan perilaku
yang diharapkan terjadi setelah peserta mengikuti pelatihan tersebut. Dewasa
ini tugas para training manager atau training coordinator menjadi lebih berat
karena untuk meyakinkan para kolega mereka (manager) ataupun pihak manajemen,
seorang training manager hanya dapat menghitung atau memprediksi berapa besar
nilai Return on Investment (ROI= pengembalian keuntungan investasi) dari sebuah
pelatihan yang akan diselenggarakan. Tentu saja untuk melakukan hal ini,
seorang training manager dituntut memiliki kemampuan dalam bidang financial dan
menerjemahkan investasi dari program pelatihan kedalam angka-angka sehingga
dapat dilihat dengan jelas hasil perhitungannnya.
Dalam menghadapi tuntutan
tersebut tidak jarang beberapa training manager gagal meyakinkan koleganya ataupun
pihak manajemen. Apalagi jika program pelatihan harus bersaing dengan program
lain yang diajukan oleh divisi lain yang dengan gampang dapat dihitung nilai
investasi maupun keuntungannya. Biasanya jika terjadi hal seperti ini, maka
hampir dapat dipastikan bahwa program pelatihan akan menjadi prioritas kedua.
Kondisi seperti ini seringkali membuat para training manager berkecil hati dan
akhirnya menjadi malas untuk mengajukan program peltihan meskipun program
tersebut sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan.
Sebagai suatu investasi, pihak
manajemen tentu ingin melihat seberapa besar keuntungan yang dapat disumbangkan
oleh program pelatihan dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan
keuntungan tersebut. Oleh karena itu, jika sang training manager mau bersaing
secara sportif, maka ia harus dapat mengukur ROI suatu pelatihan supaya menjadi
jelas bagi semua pihak.
a. Evaluasi Keberhasilan Pelatihan
Seperti kegiatan lainnya dalam
suatu perusahaan atau organisasi maka kegiatan pelatihanpun perlu dievaluasi
untuk melihat sejauh mana program pelatihan yang telah dilaksanakan memiliki
kontribusi pada kemajuan perusahaan. Beberapa alasan program pelatihan harus
dievaluasi sebagai berikut :
1. Memastikan bahwa pelatihan benar-benar
merupakan sarana atau tindakan yang tepat dalam usaha untuk memperbaiki kinerja
dan produktivitas perusahaan sehingga dapat disejajarkan dengan sarana atau
tindakan-tindakan lain yang umumnya digunakan dalam perusahaan.
2. Memastikan bahwa dana yang digunakan
benar-benar dapat dipertanggungjawabkan karena sudah melalui berbagai evaluasi
dan telaah secara mendalam.
3. membantu memperbaiki design program pelatihan
dimasa yang akan datang.
4. Membantu dalam menentukan metode pelatihan
yang paling tepat.
Bentuk-bentuk evaluasi yang
digunakan atau dipilih sangat bergantung pada kriteria yang akan digunakan
sebagai dasar pelatihan keberhasilan. Secara umum ada beberapa kriteria yang
dapat dijadikan dasar penilaian keberhasilan suatu pelatihan, yaitu :
1. Jumlah peserta
Meskipun jumlah peserta belum tentu
mengidentifikasi efektivitas suatu pelatihan, tetapi paling tidak jumlah
peserta yang hadir menunjukkan bahwa pelatihan memang telah didesain sesuai
dengan kebutuhan.
2. Efisiensi
Efisiensi menunjuk pada seberapa besar
usaha yang dilakukan dan waktu yang digunakan untuk mempelajari dan
menyelesaikan sesuatu dalam pelatihan. Efisiensi sangat erat kaitannya dengan
biaya, semakin efisien metode suatu pelatihan maka akan semakin sdikit biaya
yang harus dikeluarkan.
3. Jadwal
Keberhasilan pelatihan juga dapat
dievaluasi dari seberapa tepat pelaksanaan pelatihan tersebut mengikuti jadwal
yang telah dibuat. Semakin banyak jadwal yang dilanggar maka akan semakin
mengganggu program pelatihan yang telah disusun sehingga kemungkinan untuk
mencapai tujuan pelatihan akan semakin kecil.
4. Suasana Kondusif
Dalam perusahaan yang memiliki karyawan
yang banyak atau jaringan yang luas maka peserta pelatihan bisa berasal dari
berbagai divisi, wilayah, kantor cabang
dan antar negara. Dalam hal ini, sebuah pelatihan harus mampu
menciptakan suasana yang kondusif sehingga para peserta mau berbaur dan berbagi
pengalaman dengan rekan-rekan baru mereka.
5. Reaksi peserta
Dalam suatu pelatihan, jika para peserta
bereaksi negative terhadap pelatihan, akan kecil kemungkinan bagi mereka untuk
menyerap materi pelatihan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari.
Akibatnya mereka cenderung memberikan laporan yang negative terhadap pelatihan
dan akhirnya akan membuat pelatihan tersebut kehilangan peserta atau kurang
diminati.
6. Pembelajaran
Pelatihan yang dianggap berhasil adalah
pelatihan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, ketrampilan atau
perubahan sikap dan perilaku para peserta. Oleh karena itu, dalam pelatihan
seringkali dilakukan tes berupa pretes dan post-tes yang berguna untuk melihat
sejauhmana terjadinya perubahan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku
para peserta pelatihan.
7. Perubahan perilaku
Apa yang telah dipelajari oleh peserta
dalam suatu pelatihan tentu diharapkan dapat direfleksikan dalam bentuk sikap
dan perilaku. Perubahan sikap dan perilaku ini dapat diukur dengan melakukan
observasi, kuisioner dan tes.
8. Perubahan dan kinerja
Jika peserta pelatihan telah berperilaku
sesuai dengan tuntutan pekerjaan, mereka diharapkan dapat memberikan dampak
positif terhadap kinerja. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur
perubahan kinerja, diantaranya adalah melihat jumlah keluhan yang masuk, jumlah
penjualan, jumlah produksi per jam, per hari ataupun per minggu. Harus diakui
bahwa perubahan kinerja yang terjadi belum tentu semuanya dipengaruhi oleh
hasil pelatihan, tetapi setidaknya jika kinerja tersebut dapat diukur secara
periodic maka manajemen dan karyawan lambat laun akan merasakan pentingnya
pelatihan, tetapi setidaknya jika kinerja tersebut dapat diukur secara periodik
maka manajemen dan karyawan lambat laun akan merasakan pentingnya pelatihan.
9. Menghitung ROI
Sebuah pelatihan merupakan suatu
investasi. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika ROI dari suatu pelatihan
harus dapat diukur. Untuk menghitung ROI, harus dievaluasi dahulu seberapa
besar biaya dan keuntungan yang akan diperoleh dari suatu pelatihan.
No comments :
Post a Comment