Kualifikasi yang menjadi dasar seleksi
Penyeleksi harus mengetahui secara
jelas kualifikasi yang akan diseleksi dari pelamar. Hal ini sangat penting
supaya sasaran dicapai dengan baik. Tanpa mengetahui secara jelas kualifikasi
seleksi akan mengakibatkan sasaran yang dicapai menyimpang. Kualifikasi yang
menjadi dasar seleksi meliputi :
a. Umur
Umur harus mendapat perhatian karena
akan mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, tanggung jawab
seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan. Karyawan
muda umumnya mempunyai fisik yang lebih kuat , dinamis dan kreatif, tetapi
cepat bosan, kurang bertanggung jawab dan cenderung absensi dan turnover-nya
tinggi. Karyawan yang umurnya lebih tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja
ulet, tanggung jawabnya besar, serta absensi dan turn overnya rendah.
b. keahlian
keahlian harus mendapat perhatian
utama kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan menentukan mampu tidaknya
seseorang menyeleksi pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Keahlian ini mencakup
technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan untuk memanfaatkan
kesempatan,serta kecermatan menggunakan peralatan yang dimiliki perusahaan
dalam mencapai tujuan.
c. Kesehatan
Fisik
Kesehatan fisik sangat penting untuk
menduduki suatu jabatan. Tidak mungkin seseorang dapat menyelesaikan
tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani
pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu indicator
yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan mampu
menduduki suatu jabatan tertentu.
e. Jenis Kelamin
Jenis kelamin harus diperhatikan
berdasarkan sifat pekerjaan, waktu mengerjakan dan peraturan perburuhan.
Misalnya, untuk pekerjaan berat atau untuk jaga malam kurang pantas dijabat
wanita. Demikian juga untuk pekerjaan merawat bayi kurang cocok dilakukan oleh
pria.
f. Bakat
Bakat (mental aptitude) perlu mendpat
perhatian, karena orang yang berbakat lebih cepat berkembang dan mudah
menangkap pengarahan yang diberikan dan lebih kreatif dalam mengembangkan
dirinya.
g. Temperamen
Temperamen merupakan pembawaan
seseorang yang sulit dipengaruhi oleh lingkungan dan melekat pada dirinya.
Penilaian temparamen calon karyawan agak sulit dan untuk penilaiannya biasanya
diserahkan kepada psikolog.
h. Karakter
Karakter atau kepribadian berbeda
dengan temperamen, karakter merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat
diubah dengan lingkungan atau pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat
diubah oleh lingkungan.
i. Pengalaman
Kerja
Pengalaman kerja seorang pelamar
hendaknya mendapat pertimbangan utama dalam proses seleksi. Orang yang
berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap pakai.
j. Kerja
Sama
Kerjasama harus diperhatikan dalam
proses seleksi, karena kesediaan kerja sama, baik vertical maupun horizontal
merupakan kunci keberhasilan perusahaan asalkan kerja sama itu sifatnya positif
serta berazaskan kemampuan.
k. Kejujuran
Kejujuran merupakan kualifikasi
seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk
mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan
wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
l. Kedisiplinan
Kediplinan perlu diperhatikan dalam
proses seleksi karena untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik seseorang
harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan.
Karyawan yang kurang disiplin sulit diharapkan mendapat hasil kerja yang baik.
m. Insiatif
dan Kreatif
Inisiatif dan kreatif merupakan
kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreatif dapat membuat
seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
n. Sistem
dan Prosedur Seleksi
Sistem dan prosedur seleksi harus
berdasarkan efisiensi (uang, waktu, tenaga) dan bertujuan untuk memperoleh
karyawan yang terbaik dengan penempatannya yang tepat.
No comments :
Post a Comment