Pendekatan dalam proses seleksi
Proses seleksi menurut
beberapa ahli dianggap sebagai proses penyewaan tenaga ahli (the hiring
process). Mereka menganggap hiring dan selection merupakan konsep
ketenagakerjaan yang interchangeable. Dalam proses seleksi, akan terjadi antara
menyewa (bagi pelamar tenaga kerja yang lolos seleksi) dengan tidak menjadi
penyewa (bagi pelamar yang tidak memenuhi syarat), maka mereka lebih menyukai
“process seleksi” daripada “proses penyewaan” tenaga kerja.
Ada
dua pendekatan yang digunakan :
a. Pendekatan Succesive Hurdles
Proses seleksi yang berjalan sampai saat
ini berdasarkan konsep Succesive hurdles. Itu berarti bahwa berhasilnya pelamar
tenaga kerja diterima dalam suatu organisasi, mereka harus lulus dan berbagai
persyaratan yang telah ditentukan secara bertahap. Mulai dari mengisi blanko
lamaran, tes-tes, wawancara, mengecek seluruh latar belakang pribadi pelamar
dan pemeriksaan medis maupun pemeriksaan lainnya yang relevant. Segala macam
tes atau pemeriksaan itulah yang disebut Hurdles dan harus lulus dengan hasil
baik satu persatu atau secara berurutan (successive)
b. Pendekatan Compensantory
pendekatan
lain, yang didasarkan pada pra anggapan bahwa kekurangan pada satu faktor
disatu pihak sebenarnya dapat ditutupi oleh faktor seleksi lainnya yang cukup
baik dipihak lain. Seorang pelamar dapat diterima menjadi tenaga kerja dalam
suatu organisasi berdasarkan pada kumpulan hasil secara menyuluh dan seluruh
tes yang dilakukan. Dari semua tes,
mungkin nilainya ada yang agak kurang dalam satu tes, tetapi berlebihan di
tes-tes yang lain, sehingga jumlah hasil akhir yang dicapai memenuhi persyaratan
untuk diterima
No comments :
Post a Comment