Wednesday, 20 April 2016

Pendekatan dalam proses seleksi

Pendekatan dalam proses seleksi
                  Proses seleksi menurut beberapa ahli dianggap sebagai proses penyewaan tenaga ahli (the hiring process). Mereka menganggap hiring dan selection merupakan konsep ketenagakerjaan yang interchangeable. Dalam proses seleksi, akan terjadi antara menyewa (bagi pelamar tenaga kerja yang lolos seleksi) dengan tidak menjadi penyewa (bagi pelamar yang tidak memenuhi syarat), maka mereka lebih menyukai “process seleksi” daripada “proses penyewaan” tenaga kerja.
Ada dua pendekatan yang digunakan :
a.   Pendekatan Succesive Hurdles
      Proses seleksi yang berjalan sampai saat ini berdasarkan konsep Succesive hurdles. Itu berarti bahwa berhasilnya pelamar tenaga kerja diterima dalam suatu organisasi, mereka harus lulus dan berbagai persyaratan yang telah ditentukan secara bertahap. Mulai dari mengisi blanko lamaran, tes-tes, wawancara, mengecek seluruh latar belakang pribadi pelamar dan pemeriksaan medis maupun pemeriksaan lainnya yang relevant. Segala macam tes atau pemeriksaan itulah yang disebut Hurdles dan harus lulus dengan hasil baik satu persatu atau secara berurutan (successive)
b.   Pendekatan Compensantory
            pendekatan lain, yang didasarkan pada pra anggapan bahwa kekurangan pada satu faktor disatu pihak sebenarnya dapat ditutupi oleh faktor seleksi lainnya yang cukup baik dipihak lain. Seorang pelamar dapat diterima menjadi tenaga kerja dalam suatu organisasi berdasarkan pada kumpulan hasil secara menyuluh dan seluruh tes yang dilakukan. Dari  semua tes, mungkin nilainya ada yang agak kurang dalam satu tes, tetapi berlebihan di tes-tes yang lain, sehingga jumlah hasil akhir yang dicapai memenuhi persyaratan untuk diterima

No comments :

Post a Comment